FENOMENA IDENTITAS DIRI MELALUI INTERNET DAN KARAKTERISTIK KEPRIBADIAN PENGGUNA INTERNET
1. Fenomena Identitas Diri Melalui
Internet
Melalui identitas online konsisten dengan teori-teori pembentukan sosial.
Identitas online dapat digunakan untuk mengeksplorasi aspek-aspek diri,
memfasilitasi kesadaran diri yang lebih besar dan menjadi katalis untuk
perubahan positif. Bahkan identitas online justru memfasilitasi flexible selves
seseorang yang merupakan adaptasi yang wajar dan perwujudan eksplorasi diri.
Dunia maya juga memfasilitasi keterbukaan emosional di ruang maya yang membuat
individu mampu mengekspresikan diri dan dimengerti. Hubungan yang berarti
terbentuk di dunia maya, kerena media ini secara natural memfasilitasi individu
memaparkan diri lebih intim denga mediasi layar dan nama samaran.
Transparansi membuat masyarakat sekarang berbuat maupun mencari sesuatu
yang kredibel. Orang tidak gampang dibohongi. Semua jejak rekam kita ada di
dalam internet. Kita dituntut bisa hidup otentik. Namun di sini lain, internet
juga menyuguhkan ketidakotentikan yang ujungnya ketidakkredibelan. Contoh
kasus, maraknya akun-akun palsu di media sosial yang mempunyai daya pengaruh
kuat (di Twitter, misalnya Benny Israel). Selain itu, muncul gerakan Anonymous
di media sosial. Hal ini yang justru melahirkan ketidakpercayaan. Di internet,
kita bisa kelihatan jati diri kita tapi juga bisa menyembunyikan jati diri
kita. Lain contoh adalah kejahatan maupun penipuan online, melalui Facebook
yang selama ini marak. Fenomena kepribadian ganda juga bisa masuk di sini.
Contoh kasus :
Sebuah Universitas di Jeman meneliti seorang pasien wanita yang telah
bermain games di internet selama beberapa jam sehari dengan periode lebih dari
tiga bulan dan menggunakan berbagai personalitas dari sejumlah tokoh-tokoh
rekaan secara lambat laun mengambil alih personalitas yang telah diabaikan.
Pasien tersebut kehilangan kendali atas identitas dan kehidupan sosial miliknya
sendiri, kata Bert de Wildt dari Universitas itu seperti dilaporkan DPA dalam
psikoanalisis para ahli terapi menemukan pasien wanita itu telah berkembang
menjadi berkepribadian ganda.
Adapun seseorang yang bernama Billy, nama aslinya William Stanley Milligan dia memiliki 24 kepribadian, dia adalah orang pertama dalam sejarah Amerika yang dianggap tidak bersalah atas berbagai tindak kriminal serius dengan alasan tidak waras, karena dia memiliki kepribadian majemuk. Dia tidak pernah ingat tindak kriminal yang dilakukannya. Orang lain melihat fakta-faktanya memang dia yang melakukan, tetapi Billy tidak pernah ingat dan tidak pernah merasa.
Adapun seseorang yang bernama Billy, nama aslinya William Stanley Milligan dia memiliki 24 kepribadian, dia adalah orang pertama dalam sejarah Amerika yang dianggap tidak bersalah atas berbagai tindak kriminal serius dengan alasan tidak waras, karena dia memiliki kepribadian majemuk. Dia tidak pernah ingat tindak kriminal yang dilakukannya. Orang lain melihat fakta-faktanya memang dia yang melakukan, tetapi Billy tidak pernah ingat dan tidak pernah merasa.
Dunia virtual memang bukan dunia real. Kartunis Peter Steiner pernah
mengirim karikatur seekor anjing sedang bermain internet dan dipublikasikan di
The New Yorker, 5 Juli 1993 dengan tulisan “On the internet, nobody knows
you’re a dog.” Sementara itu, pemikir Prancis Jean Baudrillard menandaskan
dunia sekarang semakin masuk ke hipperrealitas di mana kita tidak bisa
membedakan mana yang asli dan mana yang bukan. Perasaan kita bisa turut lebih
hanyut pada penderitaan tokoh dalam sinetron yang notabene tidak nyata daripada
tersentuh dengan nasib tetangga yang nyata ada dan sedang kena musibah.
Psikolog John Suler, seperti dikutip dari buku “Facebook and Philosophy: What’s
on Your Mind?” (2010), mengatakan bahwa dunia online telah memicu
“disinhibition effect” di mana orang lebih gampang menampilkan kesejatian
dirinya (self-disclose) bila dibanding dalam dunia nyata. Di sini, orang bisa
mengeluarkan semua isi hati, kekesalan, kritikan, komentar provokatif, dan
sebagainya.
2. Karakteristik Kepribadian Pengguna Internet
Kepribadian adalah karakteristik dinamik dan terorganisasi dari seorang
individu yang mempengaruhi kognisi, motivasi, dan perilakunya. Kepribadian
bersifat unik dan konsisten sehingga dapat digunakan untuk membedakan antara
individu satu dengan lainnya. Keunikan inilah yang menjadikan kepribadian
sebagai variabel yang digunakan untuk menggambarkan diri individu yang berbeda
dengan individu lainnya.
Orang yang dalam dunia nyata terkenal pendiam, bisa menjadi pembual di
dunia online. Hal ini kental dengan unsur paradoksnya, yakni orang berani
menampilkan dirinya yang nyata (real self) di media yang tidak nyata atau lebih
tepat disebut sebagai dunia virtual dan dengan identitas yang anonim.
Saat ini banyak sekali jejaring
sosial yang bermuculan, seperti Facebook, Twitter, Path, Instagram dan
lain-lain. Banyak orang yang mengunakan identitas palsu atau bisa disebut
anonim untuk mendaftrakan diri / menjadi penguna aktif dari salah satu jaringan
sosial. Antaralain faktor-faktor yang membuat seseorang mengunakan identitas
palsu adalah untuk menutup jejak didunia maya, dan menjaga repotasi harga diri.
Dimana seseorang ingin meluapkan emosinya didunia maya, tanpa diketahui oleh
orang lain siapa dia sebenarnya. Salah satu contoh adalah kasus yang di buat
oleh sebuah akun Twitter dengan nama akun @T********** 2000, dimana dia banyak
mentweet tentang seorang politikus dan merusak nama baik orang yang
bersangkutan, karena masalah ini orang yang memiliki akun dapat diancam dengan
pasal 310 ayat (1). Namun dengan identitas palsu yang dia gunakan untuk membuat
akun tersebut, polisi susah mencari keberadaannya saat itu.
Pengaruh-pengaruh dari karakteristik pengguna internet
- Pengaruh Gender
Gender dalam sosiologi mengacu pada sekumpulan
ciri-ciri khas yang dikaitkan dengan jenis kelamin individu (seseorang) dan
diarahkan pada peran sosial atau identitasnya dalam masyarakat. WHO memberi
batasan gender sebagai “seperangkat peran, perilaku, kegiatan, dan atribut yang
dianggap layak bagi laki-laki dan perempuan, yang dikonstruksi secara sosial,
dalam suatu masyarakat. Wanita selalu memposting lebih banyak
daripada pria, karena wanita terlalu sensitive pada apa yang sedang terjadi dan
sangat emosional. Pada pria lebih cenderung ke forum atau game online. Pria
juga senang berjam-jam untuk melakukan hal itu. Internet juga bisa membuat para
pria terpengaruh oleh fashion jaman sekarang. Contohnya dari Korea, bisa saja
mereka membuat para pria mengenakan fashion itu, tetapi dari sudut pandang
wanita fashion itu tidak cocok untuk mereka yang pria jantan, contohnya dari
gaya rambut
Daftar Pustaka :
https://shareppba.wordpress.com/2010/01/19/kepribadian-ganda/
Kinerja Kelompok
1C514389
Yesica Salwa
Membuat Contoh
14514048
Fatma Aliasari
Editing
18514059
Noviana
mencari materi fenomena identitas diri melalui internet
Noviana
mencari materi fenomena identitas diri melalui internet
15514473
Rifda Pawae
mencari materi karakteristik kepribadian pengguna internet
rifdasicewekgaul.blogspot.co.id
rifdasicewekgaul.blogspot.co.id
1C514322
Wondi Dwi Septian
mencari materi karakteristik kepribadian pengguna internet